![]() |
Review
Pertandingan Liverpool vs Arsenal 30 Desember 2018
|
Pada 30 Desember 2018
dini hari WIB, Liverpool sang pemuncak klasemen sementara Liga Premier Inggris
menjamu Arsenal yang menghuni peringkat lima klasemen sementara. Laga seru
tersebut merupakan bagian dari laga pekan ke-20 Liga Premier Inggris 2018/2019.
Laga yang dilangsungkan di stadion Anfield markas Liverpool berhasil
dimenangkan oleh Liverpool dengan skor telak 5-1. Tulisan ini akan mereview
hasil dari laga Liverpool vs Arsenal yang berakhir tragis bagi sang tamu. Mari
kita simak bersama reviewnya.
Laga Liverpool vs
Arsenal memang berhasil dimenangkan oleh Liverpool dengan skor telak 5-1, akan
tetapi sebelum laga ini dilangsungkan, tidak ada yang memprediksi bahwa
Liverpool dapat menang dengan mudah atas Arsenal dan dengan skor yang telak
pula. Banyak pihak memprediksi bahwa Arsenal akan mampu menyulitkan Liverpool pada
laga ini, namun hal yang sebaliknya justru terjadi, Arsenal dibuat tidak
berdaya oleh Liverpool di hadapan penonton yang memadati stadion Anfield.
Kekalahan 5-1 dari
Liverpool merupakan salah satu kekalahan paling telak yang pernah dialami
Arsenal atas salah satu rival abadinya di Liga Premier Inggris. Skor serupa
hanya pernah terjadi sekali yaitu pada musim 2013/2014 yang juga berlangsung di
Anfield. Laga yang dilangsung pada 8 Februari 2014 itu dimenangkan Liverpool
berkat gol-gol yang dicetak oleh Martin Skrtel (menit 1 dan 10), Raheem
Sterling (menit 16 dan 52), dan Daniel Sturridge (menit 20). Satu gol balasan
Arsenal dicetak oleh Mikel Arteta melalui titik penalti pada menit ke-69.
Liverpool mengawali
laga pada 30 Desember 2018 ini dengan baik dan dengan intensitas tinggi.
Liverpool mencoba mengambil inisiatif serangan dan memaksimalkan kecepatan yang
dimiliki barisan lini serangnya untuk membongkar pertahanan Arsenal.
Saat laga baru berjalan
enam menit, Liverpool sudah berhasil membangun dua serangan yang cukup mengejutkan
lini pertahanan Arsenal. Bahkan pada menit keenam, umpan Sadio Mane yang
disambut sepakan keras kaki kiri Firmino nyaris membuat Liverpool unggul andai
saja bola tidak terbelokkan akibat membentur kaki Mohamed Salah.
Liverpool memang
berhasil memberikan shock therapy bagi pemain bertahan Arsenal di awal-awal
laga. Akan tetapi, justru Arsenal yang berhasil terlebih dahulu membuka
keunggulan pada laga tersebut. Berkat blunder Dejan Lovren, Alex Iwobi berhasil
menyerobot bola dan dalam kondisi tak terkawal dengan mudahnya Iwobi
mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Liverpool yang langsung disambut oleh
Maitland-Niles yang mencocor bola masuk ke gawang Liverpool yang sudah tak
terkawal. Skor 1-0 tercipta untuk Arsenal pada menit ke-11. Skor 1-0 tersebut
mampu membuat publik Anfield terdiam.
Sadar bahwa harus
memenangkan laga ini untuk tetap dapat menjaga keunggulan dan jarak poin dari
Tottenham Hotspur di papan klasemen, Liverpool mencoba untuk tetap fokus dan
tenang dan segera membangun kembali serangan demi serangan ke area pertahanan
Arsenal. Para pemain Arsenal tampaknya masih terlena dengan gol yang berhasil
mereka cetak. Hal ini membuat koordinasi dan fokus para pemain bertahan Arsenal
sedikit kacau.
![]() | |
Firmino Mengecoh Pemain Bertahan Arsenal Sebelum Mencetak Gol Kedua |
Liverpool yang
menyadari hal tersebut ternyata mampu memanfaatkan dengan baik kelengahan para
pemain bertahan Arsenal. Hanya dibutuhkan jeda waktu 3 menit bagi Liverpool
untuk dapat mencetak gol ke gawang Arsenal dan menyamakan skor menjadi 1-1.
Pada menit ke-14, Firmino yang berlari masuk ke area penalti Arsenal
mendapatkan bola muntah akibat sapuan bek Arsenal yang membentur rekannya
sendiri saat mencoba membuang bola terobosan dari Mohamed Salah.
Keteledoran bermain
bertahan Arsenal ternyata masih berlanjut. Hanya dua menit setelah mencetak gol
pertamanya, Firmino mampu mencetak gol kedua yang membuat Liverpool unggul 2-1
atas Arsenal. Gol yang tercipta pada menit ke-16 tersebut berawal dari blunder
yang dilakukan oleh Lucas Torreira yang kehilangan bola di lini tengah. Bola
tersebut akhirnya jatuh di kaki Firmino yang mampu mengecoh beberapa pemain
bertahan Arsenal yang tampak tidak siap menghadapi serangan balik cepat
Liverpool.
Kemampuan Liverpool
untuk membalikkan ketertinggalan dalam waktu singkat tampaknya semakin merusak
mental dan permainan Arsenal. Koordinasi pemain-pemain Arsenal menjadi semakin
kacau, khususnya koordinasi antar pemain bertahan. Tampak jelas bahwa pada laga
ini lini pertahanan menjadi titik lemah Arsenal yang mampu dimanfaatkan dengan
sangat baik oleh pemain-pemain Liverpool.
Serangan demi serangan
cepat terus dibangun oleh Liverpool yang semakin menyulitkan Arsenal.
Umpan-umpan jauh yang langsung diarahkan ke pemain-pemain sayap sering
dimanfaatkan oleh anak asuh Jurgen Klopp untuk memporakporandakan lini
pertahanan Arsenal.
Pada menit ke-31, Robertson
yang berhasil mendapatkan bola hasil sapuan pemain bertahan Arsenal kala sepak
pojok, langsung mengirimkan umpan jauh ke depan ke arah Mohamed Salah. Salah
berhasil menerima umpan jauh tersebut dengan baik dan sesaat kemudian
mengirimkan umpan terobosan ke tengah kotak penalti Arsenal. Bola terobosan
Salah disambut dengan baik oleh Sadio Mane dan dengan satu sentuhan saja Mane
yang sudah tak terkawal mampu menjebol gawang Arsenal untuk kali ketiga pada
menit ke-32.
Menjelang akhir babak
pertama, Mohamed Salah yang berhasil merangsek masuk ke kotak penalti Arsenal
dijatuhkan oleh Sokratis Papasthopoulos pada menit ke-45. Sempat terjadi protes
yang dilakukan oleh sejumlah pemain Arsenal, namun wasit akhirnya tetap
memberikan penalti untuk Liverpool. Salah yang mengambil sendiri penalti
tersebut mampu mengeksekusi sendiri penalti dengan baik. Tendangan keras kaki
kiri Salah berhasil mengelabui Bernd Leno sehingga skor berubah menjadi 4-1 di
akhir babak pertama.
Arsenal yang tertinggal
4-1 di babak pertama mencoba mengambil inisiatif serangan di babak kedua dengan
harapan dapat memperkecil ketertinggalan dari Liverpool. Serangan demi serangan
coba dibangun oleh pemain-pemain Arsenal untuk dapat membobol gawang Liverpool.
Namun hal yang diharapkan tidak kunjung terjadi.
Mental pemain-pemain
Arsenal yang tampaknya sudah terlanjur runtuh setelah keunggulan 1-0 mereka
mampu dibalikkan dengan cepat oleh Liverpool di babak pertama dan ditambah
dengan kokoh serta rapatnya lini pertahanan Liverpool membuat serangan demi
serangan yang dibangun Arsenal cenderung sporadis dan tidak optimal.
Arsenal memiliki
beberapa peluang emas yang harusnya dapat dikonversi menjadi gol. Namun mental
yang terlanjur anjlok membuat mereka tidak tenang dalam mengeksekusi
peluang-peluang emas yang ada sehingga peluang tersebut terbuang percuma.
Liverpool yang pada
laga ini kalah penguasaan bola dibandingkan Arsenal tetap berupaya untuk
menjaga keunggulan di babak pertama sembari berusaha untuk menciptakan gol
berikutnya. Namun pemain-pemain menyerang Liverpool tampaknya juga kurang
tenang di awal babak kedua sehingga mereka tidak mampu menembus pertahanan Arsenal
dengan baik dan cenderung melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.
Penampilan cukup baik
yang ditunjukkan oleh Bernd Leno sepanjang laga juga turut mempengaruhi
seretnya gol Liverpool di babak kedua. Bernd Leno beberapa kali berhasil
menghalau dan menggagalkan peluang pemain-pemain Liverpool untuk menambah
keunggulan di babak kedua. Tanpa penampilan cukup gemilang Bernd Leno di posisi
penjaga gawang tidak tertutup kemungkinan Arsenal akan kebobolan lebih banyak
gol.
Setelah sejumlah
upayanya belum berhasil menambah keunggulan akhirnya Liverpool memperoleh
kesempatan emas untuk menambah keunggulan di babak kedua. Sead Kolasinac
melanggar salah satu pemain Liverpool di area terlarang sehingga wasit
memberikan penalti kedua untuk Liverpool. Firmino yang mengambil penalti mampu
mengeksekusi tugasnya dengan sempurna dan menambah keunggulan Liverpool menjadi
5-1 pada menit ke-65.
Penguasaan bola yang
baik oleh para pemain Arsenal membuat Liverpool kesulitan untuk menciptakan gol
tambahan lagi di babak kedua. Pemain-pemain Arsenal mencoba mengatur dan
memperlambat tempo permainan dengan memainkan umpan-umpan pendek satu dua
sentuhan. Strategi tersebut tampaknya berhasil mencegah Liverpool mencetak gol
lagi karena pemainnya mulai kelelahan karena harus sering berlari tanpa bola.
Menjelang akhir laga
Liverpool sebenarnya hampir menambah keunggulan lagi, namun bola sepakan Jordan
Henderson pada menit ke-89 melebar di sisi kanan gawang Arsenal. Tambahan waktu
3 menit yang diberikan oleh wasit juga tidak mampu membuat gol tambahan
tercipta oleh kedua kubu. Laga berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan
Liverpool.
Berkat kemenangan 5-1
atas Arsenal, Liverpool mampu mengumpulkan 54 angka yang membuatnya kokoh di
puncak klasemen sementara Liga Premier Inggris di akhir tahun 2018 ini.
Liverpool memiliki keunggulan 7 poin dari Manchester City yang berada di posisi
dua klasemen setelah mengalahkan Southampton dengan skor 3-1. Kekalahan dari
Liverpool membuat Arsenal tetap berada di posisi kelima klasemen dan tertinggal
5 angka dari Chelsea yang menang 1-0 atas Crystal Palace. Arsenal saat ini
mengumpulkan 38 poin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar