Selasa, 30 Maret 2021

Profil Julian Nagelsmann, Pelatih Muda Fenomenal RB Leipzig

Profil Julian Nagelsmann, Pelatih Muda Fenomenal RB Leipzig
Profil Julian Nagelsmann, Pelatih Muda Fenomenal RB Leipzig
(sumber: https://asset.indosport.com/)

Bertahun-tahun lalu, kita mungkin mengenal sosok seorang pelatih muda yang begitu hebat dan fenomenal, pelatih yang menjuluki dirinya sendiri The Special One. Siapa lagi kalau bukan Jose Mourinho yang namanya naik daun setelah sukses membawa FC Porto menjuarai UEFA Cup (kini Europa League) dan Liga Champions dua musim beruntun.

Di artikel ini, saya tidak akan membahas mengenai sosok Jose Mourinho yang masih sudah tidak lagi muda, namun masih bisa dianggap pelatih hebat dan sedikit kontroversial. Kita akan membahas sesosok pelatih yang masih sangat muda dari sebuah klub Bundesliga yang juga masih tergolong muda. Siapakah dia ? Siapa lagi kalau bukan Julian Nagelsmann, pelatih muda klub RB Leipzig, sebuah klub yang baru berusia sekitar 11 tahun.

Julian Nagelsmann terlahir di Landsberg am Lech, Jerman Barat, pada 23 Juli 1987. Julian Nagelsmann yang masih berusia 33 tahun saat ini berstatus sebagai pelatih klub Bundesliga, RB Leipzig.

Daerah tempat Nagelsmann lahir merupakan bekas kamp konsentrasi Nazi selama perang dunia kedua. Landsberg am Lech terletak di barat daya Bavaria, sekitar 65 kilometer di sebelah barat kota Munich dan sekitar 35 kilometer di sebelah selatan kota Augsburg. Landsberg am Lech merupakan ibukota dari distrik Landsberg am Lech.

Julian Nagelsmann bisa dikatakan cukup beruntung karena terlahir di Landsberg am Lech yang terletak tidak terlalu jauh dari Munich dan Augsburg yang memiliki tim sepak bola yang bagus. Di dua kota itu pula, Nagelsmann mengawali karir sebagai pesepakbola.

Di level junior, Nagelsmann bermain untuk FC Augsburg dan 1860 Munich. Nagelsmann juga sempat menjadi kapten dari tim U17 klub 1860 Munich. Pada musim 2006/2007, Nagelsmann menjadi bagian dari tim kedua, namun dia tidak sempat bermain pada satu laga pun karena cedera.

Julian Nagelsmann kemudian memutuskan kembali ke FC Augsburg di musim 2007/2008. Namun sayangnya, Nagelsmann yang berposisi sebagai bek tengah semasa menjadi pemain kembali gagal tampil karena mengalami cedera untuk kedua kalinya di bagian meniskus atau tulang rawan yang berada di lutut. Cedera parah tersebut membuat Nagelsmann terpaksa mengakhiri karir sepak bola lebih dini.

Nagelsmann sempat hampir depresi karena cedera parah yang dialaminya. Namun atas dorongan dari orang-orang terdekatnya dan juga Thomas Tuchel yang kala itu melatih Augsburg, semangat Nagelsmann bangkit kembali. Pada separuh awal tahun 2008, Nagelsmann yang masih berusia 20 tahun diberi kesempatan oleh Tuchel menjadi bagian dari tim pemandu bakat FC Augsburg.

Julian Nagelsmann sempat menempuh pendidikan di universitas mengambil jurusan manajemen bisnis selama empat semester. Namun, Nagelsmann kemudian memutuskan untuk pindah ke jurusan ilmu olahraga. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk fokus pada bidang kepelatihan.

Julian Nagelsmann kemudian memutuskan kembali ke mantan klubnya 1860 Munich sebagai asisten dari Alexander Schmidt di tim U17 1860 Munich. Nagelsmann bertugas selama 2008-2010.

Tahun 2010, Julian Nagelsmann memutuskan bergabung dengan tim 1899 Hoffenheim sebagai pelatih tim akademi. Selama beberapa tahun berikutnya, Nagelsmann menangani berbagai tim junior di Hoffenheim.

Musim 2012-2013, Nagelsmann juga bertugas sebagai asisten pelatih di tim utama Hoffenheim sambil tetap menangani tim U19 Hoffenheim hingga 11 Februari 2016. Selama melatih tim U19 Hoffenheim, Nagelsmann mampu menghadirkan satu gelar yaitu Bundesliga U19 di musim 2013-2014.

Pada 27 Oktober 2015, Nagelsmann ditunjuk sebagai pelatih kepala tim 1899 Hoffenheim. Nagelsmann akan memulai tugasnya di klub pada musim 2016-2017. Nagelsmann dikontrak selama 3 tahun.

Penunjukkan Nagelsmann sebagai pelatih kepala membuatnya mencetak rekor sebagai pelatih kepala termuda di Bundesliga. Saat itu, usianya masih 28 tahun. Julian Nagelsmann akan menggantikan posisi Huub Stevens yang melatih Hoffenheim pada musim 2015-2016.

Pada 10 Februari 2016, Huub Stevens mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih karena alasan kesehatan. Hal itu membuat Nagelsmann harus memulai tugasnya lebih awal. Dewan klub Hoffenheim memutuskan Nagelsmann akan langsung menjalankan tugas sebagai pelatih kepala sehari setelah pengunduran diri Stevens.

Julian Nagelsmann menghadapi tantangan yang tidak mudah begitu menjabat sebagai pelatih Hoffenheim. Hoffenheim berada di posisi 17 klasemen, tertinggal tujuh poin dari tim peringkat 15, dan sedang terancam terdegradasi.

Nagelsmann ternyata mampu menjawab tantangan tersebut dengan baik. Nagelsmann membawa Hoffenheim selamat dari jerat degradasi melalui tujuh kemenangan dari 14 laga tersisa serta finish satu poin di atas posisi playoff degradasi.

Kehebatan racikan strategi Nagelsmann masih berlanjut ke musim berikutnya. Pada Bundesliga musim 2016-2017, Nagelsmann mampu membawa Hoffenheim finish di posisi empat klasemen dan lolos ke Liga Champions untuk pertama kali sepanjang sejarah.

Merasa yakin akan keampuhan strategi racikan Nagelsmann, pada 9 Juni 2017, Hoffenheim memutuskan memperpanjang ikatan kerja sama hingga 2021. Namun sekitar setahun kemudian, pada 21 Juni 2018, Hoffenheim mengumumkan bahwa Nagelsmann akan meninggalkan klub di akhir musim 2018-2019.

Nagelsmann mencatatkan 100 laga sebagai manajer Hoffenheim pada 19 Januari 2019. Namun sayang pada laga istimewa tersebut Hoffenheim harus mengakui keunggulan Bayern Munich dengan skor 1-3. Namun secara pribadi, laga tersebut merupakan laga bersejarah bagi Nagelsmann, sebab dia menjadi pelatih termuda yang mampu mencapai 100 laga di Bundesliga.

Julian Nagelsmann saat melatih
RB Leipzig pada 2019
(sumber: id.wikipedia.org)
Di akhir musim 2018-2019, Nagelsmann memutuskan hengkang dari 1899 Hoffenheim menuju RB Leipzig. Nagelsmann secara resmi diumumkan sebagai manajer baru RB Leipzig pada 21 Juni 2019 dengan ikatan kontrak selama empat musim yang akan berakhir pada 2023.

Pada laga perdana sebagai manajer RB Leipzig, Nagelsmann membawa timnya menghajar FC Union Berlin 4-0 di Bundesliga. Nagelsmann juga memimpin timnya meraih hasil imbang 1-1 melawan Bayern Munich.

Pada pertandingan pekan ke-10 Bundesliga, Nagelsmann membawa Leipzig meraih kemenangan spektakuler saat membantai Mainz 8-0. Selanjutnya, pada laga pekan ke-14, RB Leipzig berjumpa dengan Hoffenheim yang pernah dilatih Nagelsmann dan meraih kemenangan 3-1.

Racikan strategi Nagelsmann ternyata tidak hanya ampuh di pentas lokal saja, tetapi juga bertuah di ajang antar klub paling elit Eropa, Liga Champions. Pada 10 Maret 2020, Nagelsmann memimpin Leipzig menghajar Tottenham Hotspur 3-0 di leg kedua babak perdelapan final Liga Champions 2019-2020. RB Leipzig lolos ke perempat final dengan agregat 4-0.

Keberhasilan Nagelsmann membawa RB Leipzig lolos ke perempat final menjadikannya pelatih termuda sepanjang sejarah yang mampu membawa timnya lolos dari babak gugur di Liga Champions.

Pada Liga Champions musim tersebut, Nagelsmann membawa RB Leipzig lolos hingga babak semifinal. Di perempat final, RB Leipzig menyingkirkan Atletico Madrid berkat kemenangan 2-1.

Kelolosan ke semifinal menjadi sejarah tersendiri, baik bagi RB Leipzig maupun Nagelsmann. RB Leipzig untuk pertama kalinya mampu lolos ke semifinal Liga Champions di sepanjang sejarahnya. Sementara bagi Nagelsmann, dia menjadi pelatih termuda sepanjang sejarah yang mampu memimpin sebuah tim dalam laga semifinal Liga Champions.

Namun keampuhan strategi Nagelsmann terhenti di semifinal. Pada 18 Agustus 2020, RB Leipzig harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain yang dilatih oleh mantan bos Nagelsmann saat masih di Augsburg, Thomas Tuchel. RB Leipzig menyerah dengan skor 0-3 terhadap Paris Saint-Germain.

Itulah profil Julian Nagelsmann yang dijuluki 'Baby Mourinho' saat masih melatih 1899 Hoffenheim oleh Tim Wiese yang kala itu menjadi kiper Hoffenheim. Julukan tersebut diberikan karena adanya kesamaan nasib antara Nagelsmann dan Mourinho yang sama-sama menjadi pelatih sejak muda karena gagal menjadi pemain bola profesional.

Sempat beredar kabar pula bahwa Julian Nagelsmann menjadi salah satu kandidat pelatih tim nasional Jerman menggantikan Joachim Low yang mengundurkan diri setelah berakhirnya Euro 2021 tahun ini. Menarik untuk menyimak kebenaran kabar tersebut dan menyaksikan kiprah lebih lanjut dari pelatih muda nan berprestasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar