![]() |
13 atau 6 ? Prediksi Final Liga Champions Eropa 2018 Real Madrid vs Liverpool (source: www.google.com) |
Sabtu
malam ini atau tepatnya Minggu dini hari nanti WIB akan digelar sebuah laga
yang amat prestisius yang pasti sudah dinanti-nantikan oleh seluruh penggemar
sepak bola di seluruh dunia, apalagi kalau bukan gelaran Final Liga Champions Eropa
2018. Laga final Liga Champions Eropa 2018 yang mempertemukan antara jawara
bertahan Real Madrid melawan Liverpool dini hari nanti digelar di NSC
Olimpiyskiy Stadium di kota Kiev, Ukraina. Tentu laga tersebut akan menjadi
laga yang sangat menarik karena akan menjadi pertaruhan gengsi dua klub top
Eropa, Real Madrid dan Liverpool, guna meraih gelar di penghujung musim mereka.
Gelar yang dapat menjadi penutup musim yang indah.
Laga
dini hari nanti juga sekaligus akan menjadi laga yang berpotensi menciptakan
rekor baru di dunia sepak bola, khususnya di Liga Champions Eropa. Pada laga
bergengsi antara Real Madrid melawan Liverpool, Madrid berpotensi menciptakan
rekor baru sebagai klub yang mampu meraih tiga gelar Liga Champions
berturut-turut dan sekaligus gelar ke-13 mereka di ajang ini, sementara
Liverpool tentu juga sangat berambisi meraih gelar demi menambah koleksi gelar
ke-6 mereka di ajang ini yang sekaligus akan semakin mengukuhkan predikat
sebagai tim Liga Inggris tersukses di Liga Champions Eropa. Jadi, 13 atau 6 ? Berikut
prediksi Final Liga Champions Eropa 2018 Real Madrid vs Liverpool yang coba
saya susun dari berbagai sumber dan pengamatan pribadi dari seluruh rangkaian
kompetisi Liga Champions musim ini.
Bagi
Real Madrid, Liga Champions Eropa sudah merupakan habitat asli mereka. Performa
mereka boleh saja kurang meyakinkan kala tampil di kompetisi domestik, La Liga
maupun Copa Del Rey, tapi Liga Champions adalah sesuatu yang berbeda lagi. Hal
itu dibuktikan dengan 12 raihan gelar Piala/Liga Champions Eropa yang sudah
mereka miliki hingga saat ini. Ya, Real Madrid memang klub tersukses di ajang
Liga Champions Eropa dengan raihan 12 gelar mahkota juara.
Kedigdayaan
Madrid di Liga Champions juga didukung dengan fakta bahwa Madrid mampu mencapai
laga puncak kompetisi tertinggi antar klub Eropa tersebut empat kali dalam lima
musim terakhir (termasuk laga final dini hari nanti). Dalam tiga laga final
sebelumnya, Real Madrid selalu mampu keluar sebagai pemenang. Musim 2013/2014,
Madrid mengandaskan perlawanan Atletico Madrid melalui babak perpanjangan waktu
dengan skor akhir 4-1. Musim 2015/2016, Real Madrid untuk kali kedua
menghempaskan Atletico Madrid, kali ini melalui babak adu penalti yang berakhir
dengan skor akhir 5-3, setelah sebelumnya berakhir dengan 1-1 hingga akhir
babak tambahan waktu kedua. Musim lalu, Madrid kembali tampil di final dan
kembali meraih kemenangan, kali ini atas Juventus yang dikandaskan dengan skor
4-1 di waktu normal.
Musim
ini, Real Madrid tentu saja juga berambisi untuk bisa kembali mengangkat trofi
Liga Champions Eropa yang akan semakin mengukuhkan dan menegaskan hegemoni dan
kedigdayaan Real Madrid di kompetisi tertinggi antar klub Eropa. Laga final
dini hari nanti merupakan laga final ke-31 yang pernah dijalani Madrid pada
seluruh ajang kompetisi antar klub Eropa. Madrid tentu akan berupaya
mati-matian untuk bisa memenangkan laga final dini hari nanti dan mengangkat
trofi Liga Champions ke-13 pada laga final ke-31 mereka di kompetisi antar klub
Eropa.
Ambisi
Madrid memenangi laga final dini hari nanti juga sejalan dengan ambisi pribadi
sang mega bintang utama Cristiano Ronaldo untuk mengunci gelar top skor Liga
Champions dan juga untuk bisa menjadi pencetak gol pada empat laga final Liga Champions.
![]() |
Cristiano Ronaldo Bintang Utama Real Madrid dan Top Skorer Sementara Liga Champions 2017/2018 (source: www.google.com) |
Demi
mencapai target dan ambisi untuk meraih gelar Liga Champions ke-13, pelatih
Real Madrid, Zinedine Zidane, bahkan memilih untuk mengistirahatkan pilar-pilar
utama dalam sejumlah laga terakhir La Liga yang sudah tidak terlalu penting
bagi Madrid. Pilar-pilar seperti Ronaldo, Kroos, serta beberapa pilar penting
lain sempat diistirahatkan atau dirotasi dan tidak tampil penuh dalam beberapa
laga terakhir mereka. Selain itu, Zidane juga sempat mencoba beberapa taktik
permainan yang berbeda-beda pada beberapa laga terakhir sebagai antisipasi
terhadap strategi counter pressing (gegenpressing) yang kerap diperagakan
Liverpool.
Bagaimana
dengan Liverpool ? Liverpool tentu saja juga berambisi untuk bisa memenangkan
laga final dini hari nanti. Kemenangan pada laga tersebut akan semakin
mengukuhkan predikat mereka sebagai tim Liga Inggris tersukses di kompetisi
Liga Champions. Sampai saat ini, Liverpool telah meraih lima kali juara Liga
Champions.
Pertandingan
final dini hari nanti akan menjadi pertandingan final kedelapan Liverpool
selama mengikuti kompetisi Liga Champions Eropa. Liverpool terakhir kali tampil
di laga final Liga Champions Eropa pada musim 2006/2007. Kala itu, Liverpool
harus mengakui keunggulan AC Milan dengan skor akhir 1-2.
Liverpool
meraih gelar kelima di ajang Liga Champions Eropa pada musim 2004/2005 saat
mengandaskan perlawanan AC Milan melalui babak adu penalti dengan skor akhir
4-3 (adu penalti 3-2). Laga final kala itu berlangsung sangat seru. AC Milan
yang berhasil memimpin 3-0 hingga akhir babak pertama dipercaya akan dengan
mudah mengakhiri perlawanan Liverpool dan sudah hampir pasti mengunci gelar.
Namun kenyataan yang ada berbalik di babak kedua. Dengan daya juang yang begitu
luar biasa, Liverpool mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Skor tetap
bertahan 3-3 hingga akhir babak perpanjangan waktu kedua yang membuat
pertandingan dilanjutkan ke adu penalti yang akhirnya dimenangkan Liverpool.
Sebuah kemenangan yang mengantarkan gelar kelima di Liga Champions bagi
Liverpool.
![]() |
Mohamed Salah Bintang Utama dan Top Skorer Liverpool (source: www.google.com) |
Liverpool
di sepanjang musim ini, lebih tepatnya sejak dilatih oleh Jurgen Klopp dikenal
sebagai tim yang memperagakan strategi gegenpressing (counter pressing) yang
dikenal mampu menyulitkan lawan-lawan yang dihadapi. Strategi counter pressing
menekankan pola permainan yang akan selalu berupaya menekan lawan sesegara
mungkin begitu mereka mendapatkan bola sebagai upaya untuk dapat merebut kembali
bola dengan cepat dan kemudian melakukan serangan balik kilat. Walaupun
strategi tersebut sebenarnya cukup melelahkan karena mewajibkan pemain untuk
banyak bergerak dan menekan lawan tetapi juga dipandang cukup efektif untuk
mematikan permainan tim lawan yang memiliki dengan kualitas individu yang
mumpuni seperti Real Madrid yang merupakan lawan Liverpool di laga final dini
hari nanti.
Strategi
gegenpressing Liverpool terbukti mampu menyulitkan dan akhirnya mengandaskan
perlawanan Manchester City asuhan Pep Guardiola di babak perempat final Liga
Champions Eropa. Manchester City yang selama diasuh Guardiola terkenal sebagai
tim yang memperagakan permainan menawan dan selalu mampu membantai setiap
lawannya dipaksa mengakui keunggulan Liverpool dengan agregat 5-1 di babak
perempat final yang lalu.
Berbeda
dengan Real Madrid yang banyak merotasi pemain dan mencoba berbagai strategi
menjelang laga final dini hari nanti, Liverpool justru tidak terlalu banyak
merotasi pemain. Hal itu dilakukan mengingat Liverpool juga masih berjuang
hingga pekan terakhir untuk mengamankan posisi mereka di zona Liga Champions
melalui posisi klasemen liga. Beberapa pemain memang ada yang diistirahatkan
atau tidak bermain penuh, tetapi secara keseluruhan Liverpool tidak terlalu
banyak merotasi pemain mengingat target finish di zona Liga Champions tersebut.
Selain itu, Jurgen Klopp juga tidak mengubah sedikit pun strategi permainan
Liverpool. Klopp setia dengan strategi gegenpressing yang dipercaya handal
untuk menghentikan dan mematikan permainan tim dengan kualitas individu yang
mumpuni seperti yang dimiliki Real Madrid calon lawan mereka di laga final dini
hari nanti.
Jadi
berdasarkan sejumlah catatan fakta di atas, kira-kira siapakah yang layak
diunggulkan untuk memenangkan pertandingan final dini hari ini ? Berdasarkan
catatan sejarah dan pengalaman bertanding di Liga Champions, tentu saja Real
Madrid layak untuk sedikit lebih diunggulkan dibanding Liverpool, mengingat
mereka adalah pemegang jumlah gelar juara terbanyak dan sekaligus juara
bertahan ajang tersebut yang masih berambisi untuk dapat terus menambah jumlah
gelar dan sekaligus mencetak rekor baru menjuarai kompetisi tiga kali
berturut-turut. Namun apabila melihat catatan pertemuan kedua tim di kompetisi
Liga Champions Eropa, Liverpool pantas lebih diunggulkan. Dari lima kali
pertemuan kedua tim Liverpool mampu menang dalam tiga kesempatan, sementara dua
pertemuan lainnya dimenangkan oleh Real Madrid.
Fakta-fakta
lain yang juga perlu dipertimbangkan untuk mengetahui atau memprediksi tim mana
yang akan menjadi pemenang pada pertandingan nanti. Setiap kali Cristiano
Ronaldo mampu menjadi top skorer Liga Champions, setiap tim yang dia bela pasti
keluar menjadi juara. Musim ini, Cristiano Ronaldo diyakini akan menjadi top
skorer, mengingat hingga menjelang laga final ini raihan golnya unggul lima
dari trio penyerang Liverpool. Apabila melihat produktivitas dan ketajaman lini
serang, maka Liverpool lebih layak dijagokan untuk menjadi pemenang pada laga
ini. Selain itu, pencetak gol Liverpool juga tidak terlalu terpaku kepada satu
orang saja, lain halnya dengan Real Madrid yang masih cukup bergantung kepada
Cristiano Ronaldo.
Jadi
siapakah yang akan memenangkan laga final Liga Champions Eropa 2018 dini hari
ini ? Prediksi saya tim yang mampu bermain lebih efektif dan memunculkan pencetak
gol kejutan selain dari pencetak gol utama yang selama ini menjadi sumber gol
yang berpeluang lebih besar menjadi pemenang. Melihat catatan tersebut, tidak
tertutup kemungkinan Liverpool bisa memenangkan laga ini karena mereka memiliki
lebih banyak pencetak gol dan tidak terpaku kepada satu bintang saja. Real
Madrid memiliki peluang menang, jika lini kedua mampu menjadi sumber alternatif
pencetak gol dan mampu tampil kolektif serta militan.
Jadi
13 atau 6 ? Kita masih belum tahu, karena segala sesuatu memang mungkin dalam
sepak bola. Mari kita saksikan saja tontonan akbar nan prestisius tersebut.
Siapapun yang keluar sebagai pemenang pastilah memang yang terbaik dan layak
untuk menang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar