Mengenal Lebih Dekat Jos Luhukay Pelatih Berdarah Indonesia Yang Melatih Klub Liga Inggris

Mengenal Lebih Dekat Jos Luhukay Pelatih Berdarah
Indonesia Yang Melatih Klub Liga Inggris
(sumber: www.bolasport.com)

Sepak bola memang menjadi olahraga paling populer sejagat dan tentu saja juga menjadi olahraga paling digandrungi di Indonesia. Setelah sempat terpuruk akibat sanksi dari FIFA, selama sekitar dua tahun terakhir, jagat sepak bola Indonesia mulai bangkit dan bergairah kembali. Pemain-pemain asal Indonesia mulai bermain di liga luar negeri terutama di negeri jiran Malaysia. Pelatih asal Indonesia pun pernah ada yang dipercaya melatih klub di Liga Malaysia, namun siapa sangka ada pelatih berdarah Indonesia yang saat ini sedang melatih salah satu klub di Liga Inggris, walaupun bukan melatih klub di Premier League. Mari kita coba mengenal lebih dekat Jos Luhukay pelatih berdarah Indonesia yang melatih klub Liga Inggris.

Jos Luhukay lahir dan dibesarkan di Belanda pada tanggal 13 Juni 1963 dari pasangan Belanda-Indonesia (Maluku). Jos Luhukay yang saat ini melatih klub sepak bola Sheffield Wednesday di divisi Championship atau kasta kedua kompetisi Liga Inggris. Seperti umumnya pelatih atau manajer sepak bola lainnya, Jos Luhukay juga merupakan mantan pemain sepak bola dengan posisi gelandang.

Jos Luhukay memulai karir sepak bolanya pada usia 15 tahun di klub lokal di kotanya VVV-Venlo. Kemudian pada tahun 1989 Jos meninggalkan VVV-Venlo dan bermain untuk SVV Schiedam, dimana dia bertahan di klub tersebut hingga tahun 1991. Karirnya dilanjutkan di klub RKC Waalwijk dimana dia bermain disana selama 1991-1993. Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya Jos meninggalkan negerinya menuju Jerman untuk membela klub SV Straelen. Jos membela SV Straelen pada dua periode 1993-1995 dan 1996-1998. Diantara dua periode tersebut, Jos membela klub Jerman lainnya KFC Uerdingen selama rentang 1995-1996. Ketika membela KFC Uerdingen, Jos Luhukay sempat dua kali bermain di kasta teratas kompetisi sepak bola Jerman Bundesliga. Jos Luhukay mengakhiri karir bermain sepak bola di tahun 1998 di klub SV Straelen. Semasa bermain dia selalu menempati posisi sebagai pemain tengah atau gelandang.

Hanya selang sebulan setelah memutuskan pensiun sebagai pemain, Jos Luhukay ditunjuk sebagai manajer di klub yang terakhir dibelanya SV Straelen. Dua tahun kemudian dia pindah sekali lagi untuk menukangi KFC Uerdingen sebelum akhirnya pada tahun 2002 dia dipercaya menjadi asisten pelatih klub Bundesliga 1. FC Köln.

Pada tahun 2005, Jos Luhukay dipercaya sebagai manajer di klub 2 Bundesliga yang merupakan kompetisi kasta kedua di Liga Jerman SC Paderborn 07. Karirnya di SC Paderborn 07 tidak berlangsung lama, Jos memutuskan mengundurkan diri pada 11 Agustus 2006.

Pada 2 Januari 2007, Jos Luhukay sebagai asisten pelatih klub Bundesliga Borussia Mönchengladbach. Ketika Jupp Heynckes mengundurkan diri sebagai manajer, Jos Luhukay untuk sementara waktu ditunjuk sebagai pengganti pada 31 Januari 2007. Namun sayangnya karirnya sebagai manajer dan pelatih di klub tersebut tidak berlangsung terlalu lama. Pada 5 Oktober 2008, Jos Luhukay secara resmi dipecat sebagai manajer dan pelatih.

Sekitar lima bulan menganggur, Jos Luhukay mengikat kontrak sebagai manajer FC Augsburg pada 23 Maret 2009. Adapun Jos baru mulai bertugas sebagai manajer pada 15 April 2009 setelah manajer sebelumnya Holger Fach dipecat. Jos memulai masa baktinya sebagai manajer di FC Augsburg lebih cepat dari seharusnya, sebab awalnya dikontrak untuk mulai bertugas pada 1 Juli 2009. Jos Luhukay cukup lama menukangi FC Augsburg sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri setelah pertandingan terakhir musim 2011-2012.

Tak lama setelah mengundurkan diri dari FC Augsburg, Jos Luhukay diikat kontrak sebagai manajer baru klub Hertha BSC pada 17 Mei 2012. Jos resmi bertugas sebagai manajer pada 1 Juli 2012. Pertandingan perdana sebagai manajer dan pelatih terjadi pada 3 Agustus 2012, dimana Hertha BSC tampil melawan SC Paderborn 07 pada sebuah laga yang berakhir imbang 2-2. Pada musim 2012-2013, Hertha BSC yang ditukangi Jos berhasil memecahkan rekor perolehan poin terbanyak pada satu musim kompetisi di 2 Bundesliga. Sayangnya karir kepelatihan Jos Luhukay di Hertha berakhir kurang baik, dia dipecat pada 5 Februari 2015 setelah sehari sebelumnya Hertha kalah 0-1 dari lawannya.

Jos Luhukay semasa bertugas di VfB Stuttgart
(sumber: www.google.com)

Pada 17 Mei 2016, Jos Luhukay ditunjuk sebagai pelatih kepala VfB Stuttgart. Namun sayangnya karena adanya konflik dengan chairman klub, Jos memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih pada 15 September 2016. Selama menukangi VfB Stuttgart, Jos membawa Stuttgart meraih hasil 3 kemenangan, 0 seri, dan 2 kalah.

Melihat track record nya sebagai pelatih, bisa diketahui bahwa nama Jos Luhukay cukup harum dan berkembang sebagai pelatih di Jerman, khususnya di kompetisi 2 Bundesliga.  Jos diketahui pernah membawa Hertha BSC, Borussia Mönchengladbach, dan FC Augsburg promosi ke Bundesliga. Jos Luhukay juga memperoleh lisensi kepelatihannya di Jerman.

Jos Luhukay diperkenalkan sebagai pelatih
Sheffield Wednesday
(sumber: www.google.com)

Sejak 5 Januari 2018 hingga saat ini, Jos Luhukay menjabat sebagai manajer dan pelatih klub divisi Championship di Liga Inggris Sheffield Wednesday. Jos ditunjuk sebagai manajer menggantikan Carlos Carvalhal yang dipecat. Jos sendiri menjadi manajer ke-33 dan sekaligus manajer asal Belanda pertama di sepanjang sejarah klub yang berasal dari South Yorkshire tersebut. Tugas pertama Jos Luhukay sebagai pelatih Sheffield Wednesday terjadi pada tandang melawan sesama klub asal South Yorkshire Sheffield United. Laga tersebut berakhir skor imbang tanpa gol. Sejauh ini, Jos Luhukay sudah memimpin Sheffield Wednesday menjalani 11 laga dengan hasil 3 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 3 kekalahan.

Itulah sekilas mengenai Jos Luhukay pelatih berdarah Indonesia yang melatih klub Liga Inggris. Semoga artikel ini bisa membantu untuk mengenal lebih dekat Jos Luhukay pelatih berdarah Indonesia yang melatih klub Liga Inggris Sheffield Wednesday. Semoga kedepannya pelatih-pelatih asal Indonesia bisa memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkiprah di luar negeri.