Sabtu, 11 November 2017

Mengenal Lebih Jauh Shaun Evans Sang Pengadil Laga Persija Melawan Persib

Mengenal Lebih Jauh Shaun Evans Sang Pengadil Laga Persija Melawan Persib
Mengenal Lebih Jauh Shaun Evans
Sang Pengadil Laga Persija Melawan Persib
Beberapa waktu yang lalu, Liga Indonesia atau Gojek Traveloka Liga 1 menggelar laga akbar yang mempertemukan dua tim besar dan legendaris di ranah persepakbolaan Indonesia, Persija Jakarta melawan Persib Bandung. Laga yang semestinya digelar di kandang Persija Stadion Patriot Chandrabhaga yang terletak di Bekasi. Namun mengingat pertemuan antar kedua tim kerap menyulut emosi dari suporter kedua kubu dan resiko keamanan yang dapat saja muncul andai terjadi bentrok antar kedua suporter, maka laga diputuskan dipindah ke lokasi lain yang cukup jauh dari Jakarta dan Bandung.

Laga pekan ke-33 bagi kedua tim tersebut akhirnya diputuskan digelar di Stadion Manahan, Solo. Sebelum laga, suporter kedua tim juga dihimbau untuk tidak datang ke stadion pada laga tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun ternyata suporter Persija tetap menghadiri laga tersebut, tetapi tidak demikian dengan suporter Persib.

Mengingat potensi tingginya tensi pertandingan dan potensi terjadinya permainan keras antar kedua tim, maka ditunjuklah seorang wasit asing untuk memimpin laga panas tersebut. Operator liga akhirnya menunjuk Shaun Evans wasit asal Australia sebagai pengadil pada laga tersebut. Diharapkan kepemimpinan wasit asing dapat meminimalkan terjadinya kesalahan dan permainan keras antar kedua tim.

Kali ini, kita akan coba membahas atau mengenal lebih jauh Shaun Evans sang pengadil laga Persija melawan Persib. Wasit yang oleh manajer umum Persib Bandung dinilai sebagai wasit yang sangat buruk, tidak hanya di level lokal tetapi juga internasional. Mari kita coba mengenal sang wasit lebih jauh.

Shaun Evans mengawali karirnya sebagai seorang wasit pada kompetisi tertinggi Liga Australia, Hyundai A-League, pada tahun 2008 lalu. Ketika itu, pria kelahiran 21 Oktober 1987 tersebut mengawali sebagai asisten wasit dan tetap bertugas pada posisi tersebut hingga akhir musim 2011/2012. Evans baru dipercaya sebagai wasit utama pada musim 2012/2013. Sepanjang karirnya di Hyundai A-League, Evans telah berperan sebanyak 46 kali sebagai asisten wasit dan telah dipercaya memimpin 37 pertandingan sebagai wasit.


Dalam perjalanan karirnya sebagai seorang wasit, Evans juga pernah dipercaya untuk memimpin pertandingan pada berbagai kompetisi di negara lain. Evans tercatat pernah menjadi pengadil lapangan untuk empat pertandingan Liga Super Tiongkok (Chinese Super League) pada tahun 2014 lalu. Selain itu, Shaun Evans juga pernah memimpin laga leg pertama final Tiongkok FA Cup 2014 serta laga persahabatan antara Arab Saudi melawan Qatar pada tahun 2015.

Karir Shaun Evans sebagai wasit sempat sedikit terhambat setelah dia mengalami cedera pada musim 2015/2016. Akibat cedera yang dideritanya, Evans hanya tujuh pertandingan saja di sepanjang musim tersebut. Setelah berhasil pulih dari cedera yang dideritanya, Shaun Evans kembali dipercaya sebagai wasit oleh Federasi Sepak Bola Australia (FFA) untuk memimpin laga A-League musim 2016/2017 dan 2017/2018. Selama musim 2016/2017, Shaun Evans telah bertugas sebagai pengadil lapangan untuk 54 pertandingan liga dan delapan laga FFA Cup.

Nah, ada yang menarik Shaun Evans, dia ternyata memiliki pekerjaan lain di Australia sana selain sebagai seorang wasit. Pekerjaan lain Evans adalah sebagai tukang batu. Tetapi mungkin saja pekerjaan tersebut kini telah ditinggalkannya setelah dia bekerja penuh waktu sebagai wasit.

Evans memulai tugasnya sebagai wasit penuh waktu menggantikan Ben Williams yang menyatakan diri pensiun karena ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Selain Shaun Evans, dua wasit penuh waktu lainnya yang ditunjuk oleh FFA adalah Jarret Gillet dan Chris Beath.

"Kami senang menunjuk Shaun Evans sebagai anggota ketiga dari panel wasit profesional penuh waktu untuk dua tahun ke depan," kata David Gallop, CEO FFA seperti termuat di halaman resmi A-League. Ditambahkan pula oleh David Gallop, "Peluncuran program wasit penuh waktu merupakan langkah maju yang signifikan tahun lalu dan bersama dengan Chris Beath dan Jarred Gillett, Shaun akan menjadi bagian penting dari evolusi program wasit profesional".

Penunjukkan dirinya sebagai wasit penuh waktu berhasil membuat Shaun Evans gembira. Dirinya meyakini bahwa penunjukkan tersebut dapat membuatnya lebih fokus dalam berkarir sebagai seorang pengadil lapangan. Seperti diucapkan Shaun Evans, "saya menyukai menjadi wasit dan saya senang bisa memberi semua perhatian dan energi untuk memperbaiki diri dan memiliki satu fokus untuk menjadi wasit yang lebih baik". Ditambahkan pula, "program wasit profesional penuh waktu telah menjadi perkembangan besar bagi wasit, karena tidak hanya memberikan lingkungan penuh waktu bagi para wasit, namun juga memberi wasit muda sesuatu untuk dicita-citakan dan mempertimbangkan perwasitan sebagai sebuah profesi".

Selama berkarir sebagai wasit profesional, tentu saja Evans sudah memimpin banyak pertandingan. Tercatat dari 67 pertandingan yang pernah dipimpinnya, Evans telah mengeluarkan 265 kartu kuning dan 16 kartu merah. Sebagai seorang wasit, Evans tentulah berupaya untuk bertugas sebaik mungkin dalam memimpin jalannya pertandingan. Namun demikian, upaya tersebut masih belum cukup. Sepak terjang Evans sebagai wasit di A-League sempat sedikit ternoda karena kepemimpinannya yang dianggap tidak becus. Hal itu terjadi ketika Evans memimpin laga Adelaide United melawan Western Sydney Wanderers pada Oktober 2016 yang lalu.

Masalah bermula ketika pemain Adelaide United, Sergio Cirio, mendapat tekel keras dari lawan. Melihat kejadian tersebut, Shaun Evans hanya memberikan kartu kuning saja kepada pemain yang melakukan tekel. Hal itu tentu saja membuat kubu Adelaide United murka. Apalagi akibat tekel tersebut, Cirio menderita cedera parah yang akhirnya memaksa untuk absen selama sepuluh pekan.

Usai laga tersebut, Chairman Adelaide United, Greg Griffin, melayangkan protes resmi kepada FFA yang isinya meminta agar Shaun Evans tidak lagi dilibatkan sebagai pengadil pada laga yang melibatkan Adelaide United. Dalam sebuah wawancara, Griffin berkata, "bisa Anda bayangkan di Premier League, seorang pemain melakukan tekel seperti itu dan tidak mendapatkan kartu merah ? Mereka telah menunjuk wasit yang sebenarnya mencederai peraturan".

Setelah kejadian itu, nama Evans sempat menjadi perbincangan di timeline Twitter. Netizen umumnya menghujat kepemimpinan wasit pada laga tersebut. Namun demikian, Evans cukup beruntung karena FFA menolak permintaan Adelaide United tersebut dan jadilah Evans sampai sekarang masih dipercaya memimpin laga di A-League.

Selain kontroversi pada laga Adelaide United melawan Western Sydney Wanderers, sebenarnya masih ada beberapa kontroversi lain yang diperbuat oleh Shaun Evans kala memimpin suatu pertandingan. Namun bagaimanapun, Evans tetap dapat dipandang sebagai wasit yang baik. Hal itu dibuktikan melalui sejumlah penghargaan yang diterimanya selama berkarir sebagai wasit. Beberapa penghargaan tersebut antara lain, FFV Development Referee of the Year (2007), FFV NPL Grand Final (2010), FFV Referee of the Year (2010), dan Westfield FFA Cup Final additional assistant referee (2014).

Uniknya pula, ternyata kontroversi Shaun Evans kala memimpin laga di Hyundai A-League turut terbawa ketika dipercaya untuk memimpin laga pada Gojek Traveloka Liga 1 antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung. Pada laga tersebut, Evans tidak mengesahkan gol Ezechiel N'Douassel walaupun jelas-jelas bola telah berhasil menggetarkan jala gawang Persija. Selain itu, Evans juga mengakhiri laga lebih cepat, tepatnya pada menit ke-83, yang menurut kubu Persib dianggap sebagai tindakan yang semena-mena. Tetapi, saya tetap yakin bahwa Evans punya dasar dan keyakinan dalam mengambil keputusan berdasarkan peraturan yang ada serta pengalaman dia sebagai wasit.

Itulah sekelumit kisah dari Shaun Evans sang pengadil lapangan yang berasal dari Australia yang mulai terlibat dalam memimpin sejumlah laga di putaran kedua Gojek Traveloka Liga 1. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

diolah dari berbagai sumber di internet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar